Ketiknama dokter atau klinik atau kategori spesialis, untuk mengetahui jadwal dokter RSUP Dr Kariadi Semarang yang bertugas, Klinik Spesialis Mata - Garuda A KENTAR ARIMADYO SULAKSO ,Dr. dr,M.Si.Med, Sp.M (K) Mata - Merpati A KENTAR ARIMADYO SULAKSO ,Dr. dr,M.Si.Med, Sp.M (K) Jumat Klinik Spesialis Mata - Garuda A RIZAL FANANY,dr.,SpM SEMARANG, - Ikatan Dokter Indonesia IDI Jawa Tengah menegaskan, siap memberi pendampingan hukum bagi pakar bedah saraf Prof dr Zainal Muttaqin yang diberhentikan sepihak oleh RSUP Kariadi, Semarang. Diketahui, ramai diberitakan dr Zainal dipecat oleh direktur RSUP Kariadi atas arahan Kementerian Kesehatan Kemenkes. Baca juga Persatuan Perawat Akan Advokasi 109 Tenaga Medis RSUD Ogan Ilir yang Dipecat SepihakSebabnya, dokter spesialis bedah saraf konsultan bedah epilepsi ini kerap mengritik kebijakan pemerintah, tak terkecuali mengenai RUU Kesehatan. "Apabila diperlukan, IDI Wilayah Jateng dan PB IDI siap memberikan pendampingan hukum melalui Bidang Hukum Pembelaan dan Pembinaan Anggota BPHP2A IDI, sesuai peraturan organisasi profesi PB IDI karena beliau Prof Zainal adalah anggota IDI," ujar Ketua IDI Jateng, Djoko Handojo, dalam keterangan tertulis, Jumat 21/4/2023. Menurutnya, hal ini harusnya dapat didiskusikan secara kekeluargaan terlebih dahulu oleh oleh semua pihak yang terlibat ketimbang PHK sepihak. "Beliau bukan hanya sejawat kami, tetapi juga Guru Besar dan Dokter Spesialis Bedah Saraf, yang pengorbanannya sangat besar dalam menangani pasien-pasien yang membutuhkan bantuan operasi saraf selama masa kritis pandemi Covid-19 lalu," ia menilai pemerintah tidak sepantasnya melupakan pengorbanan para dokter dan semua tenaga kesehatan dalam penanganan pandemi. "Kita semua pernah bersama-sama bahu membahu hingga bisa mencapai situasi seperti sekarang. Janganlah jasa-jasa beliau dan juga tenaga kesehatan lainnya juga organisasi profesi dilupakan hanya karena kritik yang bertujuan agar pemerintah kita menjadi lebih baik lagi," lanjutnya. Apalagi, Zainal juga merupakan satu dari lima pakar bedah epilepsi di Indonesia sehingga pasien epilepsi di Indonesia bisa menjadi lebih baik. "Sepatutnya pemerintah maupun pihak RS Kariadi bisa menghargai jasa beliau baik sebelum dan selama Pandemi Covid-19, maupun masa-masa sekarang ini. Apalagi pemerintah Indonesia mengusung prinsip demokrasi yang berazaskan Pancasila," lanjutnya. Meski begitu, pihaknya tetap menjaga agar situasi tetap kondusif dan bersepakat supaya masalah ini tidak dibesar-besarkan sebagaimana permintaan Zainal. Baca juga Diberhentikan dari KPK, Brigjen Endar Laporkan Sekjen KPK ke Polda Metro Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. MenurutAgus, sebagian besar tenaga medis termasuk dokter RSUP dr Kariadi Semarang yang tertular Covid-19 tersebut tidak menunjukkan gejala. Ada enam dokter spesialis yang terpapar, yaitu 6 dokter

Semarang, - Pihak RSUP dr Kariadi Semarang memastikan bahwa jumlah tenaga medisnya yang positif Covid-19 sebanyak 34 orang dan bukan 46 orang. Jumlah itu diketahui setelah pihaknya menemukan adanya nama dobel dan pasien yang ikut dalam penghitungan sebelumnya. Pihak rumah sakit juga menyatakan bahwa penularan berasal dari cluster dokter bedah. Sebab diketahui sebanyak 19 dokter bedah, yakni 15 dokter PPDS bedah dan 4 dokter bedah syaraf terjangkit virus corona tersebut. "Penularan berasal dari cluster dokter bedah," ujar Direktur Utama RSUP Dr Kariadi Semarang dr Agus Suryanto SpPD-KP, MARS, MH, dalam telekonferensi dengan media, Jumat 17/4/2020. Agus mengaku pihaknya sangat terkejut dengan adanya kasus positif yang cukup besar dialami para tenaga medis di rumah sakitnya itu. Hal itu diakui berasal dari keterlambatan identifikasi terhadap pasien yang dirawat. "Adanya keterlambatan identifikasi mengakibatkan penularan terjadi pada tim medis. Karena saat pasien masuk hingga proses tindakan, hasil laboratorium terhadap pasien belum keluar, meskipun protokol ketat diberlakukan. Tanpa sadar, penularan terjadi di antara rekan-rekan medis sendiri," ujarnya. Dia mengakui, pasien juga kerap menyembunyikan riwayat sakitnya, sehingga menjadi sumber penularan saat pasien belakangan dinyatakan positif. Namun diakui pula, beberapa dokter juga memiliki riwayat bepergian ke luar negeri dan berpraktik pula di luar RS, sehingga bertemu dengan pasien Covid-19 ataupun non-Covid-19. "Untuk kasus 34 tim medis, penularan juga diakibatkan kekuranghati-hatian dalam protokol menggunakan, melepas, serta menyimpan APD, sehingga menjadi media penularan. Ini menjadi bahan evaluasi agar tak terulang lagi," ujarnya. Akibat kasus ini, pihaknya memperketat protokol dalam penanganan pasien. Untuk IGD, ada pembagian pasien Covid-19 dan non-Covid-19. Ada pula pembatasan pelayanan umum sehingga mengurangi antrean dan kerumunan pasien. Kemudian, RS juga membuka konsultasi daring atau telemedis. Selain itu, operasi yang berisiko untuk sementara ditunda. "Kami memiliki 310 dokter. Jadi, kendati 34 orang positif, tak sampai mengganggu pelayanan pasien," ujarnya. Menurutnya, kendati sangat berisiko, banyak dokter di RS Kariadi yang mengajukan diri menjadi relawan Covid-19 sesuai kompetensi masing-masing. Begitu pula tenaga keperawatan, mereka juga tak kenal lelah bertugas. Mereka diberi waktu 2 bulan kerja, seminggu libur, secara bergantian. Agus menyatakan data pasien yang dirawat di RS Kariadi sejak akhir Januari hingga April 2020, yakni ODP 896 orang, PDP 313 orang, positif Covid-19 112 orang, meninggal dunia 27 orang, dan sembuh 11 orang. Sumber Saksikan live streaming program-program BTV di sini Bukan karena Covid-19, Kemenkes Minta Masyarakat Tetap Pakai Masker NASIONAL Kemenkes Covid-19 Kini Sudah Jadi Penyakit Biasa NASIONAL Indonesia Masuk Endemi Covid-19, Kemenkes Pengawasan Tetap Ketat NASIONAL Kemenkes Ungkap Alasan Indonesia Sudah Masuk Endemi Covid-19 NASIONAL Jokowi Sudah Putuskan Indonesia Masuk Endemi Covid-19 NASIONAL Penumpang Pesawat Udara Tak Diwajibkan Tunjukkan Sertifikat Vaksinasi Covid-19 NASIONAL

RsDr Kariadi Semarang Alamat Jl. Kariadi Merupakan Unit Pelaksana Teknis Di Lingkungan Departemen Kesehatan Yang Berada Di Bawah Dan Bertanggung Jawab Kepada. Untuk Informasi Selengkapnya Silahkan Hubungi Rsu Dr. Rsu Dr Kariadi Semarang (Kode Rs : Alamat Email Anda Tidak Akan Dipublikasikan.

dr Kariadi MURIANEWS, Kudus- Kariadi merupakan dokter sekaligus pejuang yang gugur dalam pertempuran lima hari di kota Semarang. Namanya kini diabadikan menjadi nama salah satu rumah sakit di Jawa Tengah, yakni Rumah Sakit Umum Pusat dr Kariadi Semarang. Berkat jasanya, pemerintah telah menganugerahkan dr Kariadi sebagai pahlawan nasional. Seperti apa perjalanan hidup dr Kariadi? Begini ulasannya, seperti dilansir dari Kariadi lahir di Kota Malang, pada 15 September 1905. Pendidikannya dimulai di Hollandsch Inlandsche School HIS di Malang dan ditamatkan di HIS Sidoardjo, Surabaya, lulus pada 1920. Pada 1921, ia berhasil memasuki Nederlandsch Indische Artsen School NIAS atau Sekolah Kedokteran untuk Pribumi di Surabaya dan lulus pada 1931. Baca juga Kebakaran RSUP Kariadi Semarang Diduga Akibat Korsleting Listrik Begitu lulus, dr. Kariadi bekerja sebagai asisten tokoh pergerakan, dr. Soetomo, di Centrale Burgerlijke Ziekeninrichting CBZ di Surabaya. Setelah berdinas tiga tahun, dr. Kariadi ditugaskan ke Manokwari, Tanah Papua. Dokter Kariadi menikah dengan drg. Soenarti, lulusan STOVIT Sekolah Kedokteran Gigi di Surabaya. Soenarti lulus sebagai dokter gigi pribumi pertama di Hindia Belanda. Setelah bertugas selama tiga tahun di Manokwari, dr. Kariadi kemudian dipindahkan ke Kroya Banyumas. Baru dua tahun bertugas di sini, dr. Kariadi ditugaskan lagi ke luar Jawa, yaitu ke Martapura dan selesai bertugas 15 Mei 1942. Setelah itu, tepatnya 1 Juli 1942, dr. Kariadi ditugaskan sebagai Kepala Laboratorium Malaria di RS Pusat Rumah Sakit Rakyat Purusara di Semarang. Perang kemerdekaan terjadi tidak lama setelah proklamasi dikumandangkan, termasuk di Semarang. Para pemuda terus berusaha merebut persenjataan milik tentara Jepang. Pada 13 Oktober 1945 suasana di Semarang sangat mencekam. Tanggal 14 Oktober, Mayor Kido menolak penyerahan senjata sama sekali. Para pemuda pun marah dan rakyat mulai bergerak sendiri-sendiri. Aula Rumah Sakit Purusara dijadikan markas perjuangan. Para pemuda rumah sakit pun tidak tinggal diam dan ikut aktif dalam upaya menghadapi Jepang. Pada Minggu, 14 Oktober 1945, pukul WIB, pemuda-pemuda rumah sakit mendapat instruksi untuk mencegat dan memeriksa mobil Jepang yang lewat di depan RS Purusara. Mereka menyita sedan milik Kempetai dan merampas senjata mereka. Sore harinya, para pemuda ikut aktif mencari tentara Jepang dan kemudian menjebloskannya ke Penjara Bulu. Sekitar pukul WIB, pasukan Jepang bersenjata lengkap melancarkan serangan mendadak sekaligus melucuti delapan anggota polisi istimewa yang waktu itu sedang menjaga sumber air minum bagi warga Kota Semarang Reservoir Siranda di Candilama. Kedelapan anggota Polisi Istimewa itu disiksa dan dibawa ke markas Kidobutai di Jatingaleh. Sore itu tersiar kabar tentara Jepang menebarkan racun ke dalam reservoir itu. Rakyat pun menjadi gelisah. Selepas Magrib, ada telefon dari pimpinan Rumah Sakit Purusara, yang memberitahukan agar dr. Kariadi segera memeriksa Reservoir Siranda karena berita Jepang menebarkan racun itu. Dokter Kariadi, yang bertugas sebagai Kepala Laboratorium Rumah Sakit Purusara pun dengan cepat memutuskan harus segera pergi ke sana. Suasana sangat berbahaya karena tentara Jepang telah melakukan serangan di beberapa tempat termasuk di jalan menuju ke Reservoir Siranda. Isteri dr. Kariadi, drg. Soenarti mencoba mencegah suaminya pergi mengingat keadaan yang sangat genting itu. Namun dr. Kariadi berpendapat lain, ia harus menyelidiki kebenaran desas-desus itu karena menyangkut nyawa ribuan warga Semarang. Akhirnya drg. Soenarti tidak bisa berbuat apa-apa. Tengah malam telefon berdering di rumah dr. Kariadi. Soenarti mengangkat telefon itu, ternyata dari Rumah Sakit Purusara dr. Kariadi ditembak tentara Jepang dan tidak tertolong lagi nyawanya. Soenarti pun menangis. Hingga keesokan harinya, keluarga dr. Kariadi kebingungan karena tidak bisa datang ke rumah sakit, di mana jasad dr. Kariadi terbaring penuh luka karena suara tembakan terus terdengar di luar rumah. Ternyata dalam perjalanan menuju Reservoir Siranda itu, mobil yang ditumpangi dr. Kariadi dicegat tentara Jepang di jalan Pandanaran. Bersama tentara pelajar yang menyopiri mobil yang ditumpanginya, dr. Kariadi ditembak secara keji. Ia sempat dibawa ke rumah sakit sekitar pukul WIB. Ketika tiba di kamar bedah, keadaan dr. Kariadi sudah sangat gawat. Nyawa dokter muda itu tidak dapat diselamatkan. Ia gugur dalam usia 40 tahun satu bulan. Sekitar pukul WIB, 15 Oktober 1945, Mayor Kido memerintahkan sekitar tentaranya untuk melakukan penyerangan ke pusat Kota Semarang. Sementara itu, berita gugurnya dr. Kariadi yang dengan cepat tersebar, menyulut kemarahan warga Semarang. Hari berikutnya, pertempuran meluas ke berbagai penjuru kota. Korban berjatuhan di mana-mana. Pada 17 Oktober 1945, tentara Jepang minta gencatan senjata, namun diam-diam mereka melakukan serangan ke berbagai kampung. Sementara itu, karena kesibukan yang luar biasa dan situasi yang sangat gawat, jenazah dr. Kariadi belum dapat dimakamkan. Barulah pada 17 Oktober 1945, jenazah dimakamkan di halaman rumah sakit. Pemakaman berlangsung khidmat dengan naungan bendera Merah Putih meskipun sering terganggu dengan tembakan musuh. Anak-anak dr. Kariadi hadir di pemakaman, sedangkan istrinya merasa tidak mampu menyaksikan. Pada 19 Oktober 1945, pertempuran terus terjadi di berbagai penjuru kota Semarang. Pertempuran ini berlangsung lima hari dan memakan korban orang Indonesia dan 850 orang Jepang. Di antara yang gugur, termasuk dr. Kariadi dan delapan karyawan RS Purusara. Pada 5 November 1961, kerangka dr. Kariadi dipindahkan dari halaman RS Purusara ke Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal Semarang. Menurut putrinya, Prof. Dr. Sri Hartini Kariadi, dr., ketika kerangka ayahandanya dipindahkan itu, ia sempat ikut memeriksa tulang-belulang ayahandanya. Sebagai mahasiswa kedokteran waktu itu ia melihat di tengkorak terdapat retakan membentuk celah, yang menunjukkan bekas pukulan benda tajam mungkin dipukul dengan sangkur, sebelum ditembak. Sebagai penghargaan atas jasa-jasa dr. Kariadi, pada 1964, RSUP Purusara yang sejak 1949 menjadi RSUP Semarang, diganti namanya menjadi “Rumah Sakit Dokter Kariadi”, dan pada Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 1968, dr. Kariadi dianugerahi Satyalencana Kebaktian Sosial oleh Presiden Soeharto, secara Anumerta. Sebenarnya dr. Kariadi juga telah menghasilkan karya besar di bidang pemberantasan penyakit malaria melalui dan menemukan minyak “Oleum Pro-microscopieKar” yang sangat penting dalam menangani penyakit malaria dan filariasis yang berjangkit di berbagai daerah di Indonesia. Penulis Dani Agus Editor Dani Agus Sumber

Banyakinfo mengenai nama dokter bedah di rs kariadi semarang tеrbаru dan terupdate yang dapat anda tеmukаn diѕini. Kаmi jugа menyediakan bеrbаgаi informasi jadwal praktek dokter yang lain terkait Dokter spesialis bedah, mata, kulit, tulang, penyakit dalam, syaraf dan yang lain seperti tertulis di website resmi rumah sakit terkait.

No. A 1 2 3 4 NAMA DOKTER SUB BAGIAN BEDAH ONKOLOGI Dr. Djoko Handojo, SpB SpBKOnk Dr. H. Soebianto, SpB, SpBKOnk Dr. Benny Issakh, SpB, SpBKOnk Dr. H. Darwito, SH, SpBKOnk 5 Dr. Eka Yudhanto, Msi, SpBKOnk 6 Dr. Yan Wisnu Prajoko, Mkes, SpBKOnk ALAMAT TELEPON / HP Jl. Guntur 10 Semarang Jl. Nangka Timur I/26 Smg Jl. Batur Gajah Mungkur Jl. Waru Timur Raya 12 Banyumanik - Semarang Jl. Primatama 76 - 77 Taman Setiabudi Semarang Jl. Wilis 18 Semarang 081 6653 604 081 1298 776 081 1272 5659 081 326 744 770 081 1290 319 0812 290 4279 Daftar Nama, Alamt dan SENIOR BEDAH - FK. U No. B 1 2 3 4 5 6 No. NAMA DOKTER ALAMAT TELEPON / HP 7 Selamat Budjitno, Msi, Med, SpB Jl. Bukit Wahid Regency Tulip 0888 0652 1370 SpBKOnk B2 - 16 Semarang 0813 2589 2378 No. NAMA DOKTER C SUB BAGIAN BEDAH DIGESTIF 1 Prof. DR. Dr. I. Riwanto, SpB-KBD 2 3 4 5 6 Dr. Andy Maleachi, SpB-KBD Dr. H. Johnny Syoeib, SpB-KBD Dr. M. Mulyono, SpB-KBD Dr. Kunsemedi, SpB-KBD Dr. B. Parish Budiono, SpB-KBD No. NAMA DOKTER D SUB BAGIAN BEDAH THORAX-VASC 1 Dr. Sahal Fatah, SpB, SpBTKV 2 Dr. Aries Sudjarwo, SpB, 3 Dr. Wahyu Wiryawan, SpB, No. NAMA DOKTER 5 Dr. Amanullah, SpBS ALAMAT Jl. Trangkil Raya Kel. Sukorejo Kec. Gunungpati Jl. Halmahera Raya 20 Smg Jl. Permata Semeru B/3 Smg Jl. Mangga V Smg Jl. Gajah 50 Semarang Jl. Kartini 73 Semarang ALAMAT Jl. Permata Hijau P. 116 Tembalang Jl. Tumpang Semarang TELEPON / HP No. 7 081 1277 088 0812 290 5706 081 1298 676 0852 2511 5758 0816 488 2875 0813 6060 222 0888 251 7722 TELEPON / HP No. E 1 081 8454 297 2 3 Jl. Sriwibowo VIII / 4 D Semarang 081 127 4050 0888 608 8886 0888 100 3931 0813 8832 5346 ALAMAT Jl. Dr. Sutomo 53 Semarang TELEPON / HP 024 - 8414 001 No. F 4 6 Dr. M. Thohar Arifin, PhD, PAK, SpBS Graha Wahid Atlanta Semarang 7 Dr. Dody Priambada, SpBS Jl. Menteri Supeno 1 No. 3 081 2287 7818 081 3258 61628 1 2 0888 6494 774 081 154 9026 024 - 7012 1736 3 4 No. NAMA DOKTER G SUB BAGIAN BEDAH ANAK 1 Dr. H. Yulianto Suwardi, SpB, SpBA 2 Dr. Edwin Basyar, SpB, SpBA ALAMAT Jl. Jangli Dalam No. 4 Semarang Jl. Anggrek Raya No. 16 Semarang TELEPON / HP 081 325 780 704 081 8453 518 0888 0253 8002 024 - 831 7055 No. H 1 2 Daftar Nama, Alamt dan Telepon SENIOR BEDAH - FK. UNDIP NAMA DOKTER SUB BAGIAN BEDAH UROLOGI Prof. DR. dr. H. Rifki Muslim, SpB, SpU Dr. Sidharta Darsoyono, SpB, SpU Dr. H. Ardy Santosa, SpU Dr. M. Adi Soedarso, SpU Dr. dr. Rudi Yuwana, SpB, SpU Dr. Eriawan Agung Nugroho, SpU NAMA DOKTER Dr. Abdul Mughni, SpB-KBD NAMA DOKTER SUB BAGIAN BEDAH SYARAF Prof. Dr. Zainal Muttaqin, PhD, SpBS ALAMAT Jl. Stonen Utara I/5 Semarang 081 1296 152 Jl. Kalimas Raya Smg 0815 665 3636 024 - 7017 0106 Jl. Jatimas Banyumanik 0812 291 6251 Semarang Jl. Klentengsari 1D Semarang 0813 2585 5069 Jl. Kawi 50 Semarang 0812 285 1400 Jl. Tembalang Selatan II/30 0817 952 2277 Semarang ALAMAT Jl. Perum Permata Semeru D - 8 Semarang mughni [email protected] ALAMAT Dr. Gunadi Kusnarto, SpBS Jl. Permata Semeru B. 27 Semarang Jl. Sukun Raya 56 Semarang Dr. Erie BP Setyabudi Andar, SpBS Jl. Tumpang Raya 99 Smg Dr. Happy Kurnia Brotoarianto, SpBS Jl. Pleburan Barat 28 Smg [email protected] NAMA DOKTER SUB BAGIAN BEDAH PLASTIK TELEPON / HP ALAMAT TELEPON / HP 0888 034 04440 0813 2551 9880 024 - 8500 168 TELEPON / HP 024 - 8500 250 081 2293 7707 024 - 7471 651 081 127 1582 024 - 850 5683 081 325 092 111 0813 2611 4447 0888 3944 477 024 - 5019 4969 TELEPON / HP Dr. Najatullah, SpBP Dr. Karsono Mertowidjojo, SpB, SpBP Dr. Muhammad Rizqy Setyarto, SpB, SpBP Dr. Erythrina Permata Sari, SpBP NAMA DOKTER SUB BAGIAN BEDAH ORTHOPAEDY Dr. Agus Priambodo, SpB, Dr. Andri Ruliananto Winoto, Jl. Amarilis IX No. 3B 081 129 9091 Graha Candi Golf Semarang Jl. Kol. R. Warsito Sugiarto 2289 0401 Bukit Manyaran Permai Smg Jl. Diponegoro 30 Semarang 081 2293 0099 0888 2590 695 Jl. Kol. R. Warsito Sugiarto 5925 7725 Bukit Manyaran Permai Smg ALAMAT TELEPON / HP Jl. Puspowarno Tengah I 0813 1870 0087 Perum Semarang Indah Blok D. Cluster Flamboyan Bali XX - 5 Semarang 081 2300 4874 0888 258 1791 024 - 4010 1945

Masukke Website RS Kariadi di nama depan dokter yang akan kita tuju, klik cari Jika nama yang dimasukkan ada di data base, maka akan muncul tampilan nama dokter, kode dokter, kode poli, Unit praktek (umum/ privat) dan jadwal praktek.

No NAMA DOKTER G SUB BAGIAN BEDAH ANAK 1 Dr. H. Yulianto Suwardi, SpB, SpBA 2 Dr. Edwin Basyar, M.Kes, SpB, SpBA. ALAMAT Jl. Jangli Dalam No. 4 Semarang Jl. Anggrek Raya No. 16 Semarang. TELEPON / HP 081 325 780 704 081 8453 518 0888 0253 8002 024 - 831 7055. fDaftar Nama, Alamt dan Telepon SENIOR BEDAH - FK.

SJQS. 41 97 204 135 123 257 60 385 128

nama dokter bedah di rs kariadi semarang