Kisahberkaitan Rasul Allah terdahulu, seperti Nabi Adam as., Nabi Nuh as dan Nabi Musa as. juga mengandungi tokok tambah Israiliyat tertentu di dalamnya. Dalam kisah para Nabi, riwayat-riwayat Israiliyat ini kebiasaannya akan cuba menokok tambah perkara-perkara yang kononnya penting, seperti jenis pokok yang menjadi pohon larangan atau

403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID ZIiCjUa2Vle5hoFhtcqbOTACdaNnq1EARKCSYcUkueC2r6RSmaMa7A==

Dalamkisah Yusuf dan Zulaikha banyak terselip kisah-kisah israiliyat yang disisipkan oleh kalangan ahlu kitab dan belum banyak diketahui oleh umat islam yaitu tentang nama keotentikan nama Zulaikha dan tentang rayuan Zulaikha kepada Yusuf as yang membutnya masuk penjara. Di bawah ini kita akan membahas lebih detil perrihal kisah-kisah di atas.
Terdapat riwayat sebutkan ular terlaknat dan tidak masuk surga. Ilustrasi ular KAIRO— Berbagai kisah tentang Nabi Adam AS dan Hawa banyak berkembang di masyarakat. Terutama tentang bagaimana Nabi Adam diusir dari surga karena melanggar larangan Allah ﷻ setelah mendapat bisikan buruk dari iblis. Ada versi kisah yang menyebutkan bahwa iblis bisa masuk ke surga dan membisiki Adam karena bantuan dari hewan ular saat itu. Iblis dikisahkan bersembunyi di antara taring ular untuk bisa masuk ke surga dan menggoda Nabi Adam AS. Karena peristiwa ini, konon ular menjadi hewan terlaknat karena berkontribusi atas terusirnya Adam. Dalam sebuah hadits yang ternyata sangat lemah sanadnya, ular disebut sebagai hewan yang harus dibunuh karena menjadi salah satu makhluk penyebab terusirnya Adam. Dari semua kisah dan riwayat di atas, benarkah cerita dan nasib ular sebagai hewan terlaknat? Dilansir dari Elbalad, cerita di atas merupakan kisah Israiliyat atau berasal dari orang-orang Israel sejak dulu. Ada juga ahli kitab yang memberikan kisah dengan versi demikian dan Ibnu Abas juga tidak meriwayatkan hadits tersebut. Penasihat Fatwa Mesir, Dr Majdy Ashour juga mengatakan, narasi bahwa ular terlaknat dan menjadi hewan yang tidak masuk surga adalah tidak benar. Hewan-hewan memang akan hadir saat hari kebangkitan, tapi bukan untuk dihitung amal dan kesalahannya, melainkan untuk menjadi saksi atas dirinya jika pernah terzalimi selama di dunia Terkait kisah Nabi Adam AS, Allah SWT berfirman فَوَسْوَسَ لَهُمَا ٱلشَّيْطَٰنُ لِيُبْدِىَ لَهُمَا مَا وُۥرِىَ عَنْهُمَا مِن سَوْءَٰتِهِمَا وَقَالَ مَا نَهَىٰكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هَٰذِهِ ٱلشَّجَرَةِ إِلَّآ أَن تَكُونَا مَلَكَيْنِ أَوْ تَكُونَا مِنَ ٱلْخَٰلِدِينَ Artinya “Maka setan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata "Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal dalam surga.” QS Al A’raf 20. Melalui penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak ada surat atau riwayat hadits yang menyebutkan tentang kisah ular yang terlaknat karena membantu iblis menggoda Nabi Adam AS. Semua narasi itu bersumber dari kisah Israiliyyat yang tidak ada bukti dalam ayat Alquran dan hadits Rasulullah ﷺ. Sumber
Ibunda Hawa dari tulang rusuk Nabi Adam adalah keyakinan yang keliru," kata DR Abdul Ghani Shama, seperti dikutip harian Al-Bayan, Jumat (20/4). Menurut Penasihat Menteri Wakaf Mesir itu, keduanya diciptakan dari materi yang sama, sedangkan keyakinan yang berkembang selama ini adalah berasal dari "israiliyat" (kisah-kisah yang tidak jelas asalnya).
Sana`a ANTARA News - Pengetahuan sejak turun temurun bagi sebagian besar orang, terutama kaum Muslimin, adalah Siti Hawa sebagai ibu dari sekalian umat manusia diciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam. Sebagian besar ulama pun sering menyampaikannya di acara-acara ceramah bahwa memang Siti Hawa diciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam, yang dari keduanya umat manusia berkembang sampai hari kiamat kelak. Beberapa dai yang muncul di layar-layar kaca tidak sekalipun menyebutkan adanya perbedaan atau polemik ulama dan fuqaha ahli fiqh tentang asal penciptaan Siti Hawa, sehingga pendapat tersebut layaknya telah baku. Tapi, beberapa ulama kontemporer tidak sependapat dengan keyakinan umum itu. Masalah penciptaan ummul bashar ibu umat manusia tersebut kembali diangkat oleh sejumlah ulama belum lama ini. "Ibunda Hawa dari tulang rusuk Nabi Adam adalah keyakinan yang keliru," kata DR Abdul Ghani Shama, seperti dikutip harian Al-Bayan, Jumat 20/4. Menurut Penasihat Menteri Wakaf Mesir itu, keduanya diciptakan dari materi yang sama, sedangkan keyakinan yang berkembang selama ini adalah berasal dari "israiliyat" kisah-kisah yang tidak jelas asalnya. "Banyak kisah tentang penciptaan Hawa, sebagian menyebutkan dari tulang rusuk bengkok Nabi Adam, sebagian kisah menyebutkan dari tulang rusuk lurus. Ada juga yang menyebutkan bahwa saat Nabi Adam terbangun tiba-tiba di sampingnya telah ada Siti Hawa," kata DR Aminah Nuseir. Guru besar Aqidah dan Filsafat di Universitas Al-Azhar, Kairo, itu mengingatkan bahwa kisah-kisah tersebut tidak ada dasarnya semuanya adalah "israiliyat" yang tidak bisa dijadikan dasar. "Akidah Muslim yang benar adalah baik Adam maupun Hawa berasal dari 'nafsun wahidah' yang satu yang sangat jelas dipaparkan oleh Al-Qur`an. Jadi, tidak perlu ditafsirkan dengan kisah-kisah yang tidak jelas," katanya. Hal senada juga ditandaskan oleh pakar Muslim, Abdul Fatah Asakir. "Pendapat sebagian ulama yang menyebutkan Hawa dari tulang rusuk Nabi Adam, tidak tepat, karena ia diciptakan dari jenis yang sama," ujarnya. Menurut dia, sejumlah hadis yang menjadi sandaran sebahagian ulama tentang Siti Hawa sanadnya penukil hadis lemah. Ia menyebutkan, sejumlah hadis tersebut yang ia ragukan keabsahannya. Tetapi, ulama lain mengingatkan bahwa mereka yang tidak mengakui Hawa diciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam, tidak mengerti Islam, sebab ayat dalam Al-Qur`an jelas bahwa yang dimaksud dengan "nafsun wahidah" adalah Nabi Adam. "Dengan demikian Hawa dijadikan dari nafsun wahidah artinya diciptakan dari Nabi Adam lalu umat manusia berkembang dari keduanya," kata DR Musthafa Al-Shuk`ah, anggota Lembaga Riset Islam Mesir. Ia menolak pendapat yang menyebutkan bahwa penciptaan Hawa dari tulang rusuk Adam adalah didasarkan pada "israiliyat". "Mereka yang mengatakan `israiliyat` harus takut kepada Allah," ujarnya. Penegasan yang sama juga dikemukakan oleh DR Ahmed Taha, guru besar fiqh lintas mazhab. "Setiap orang yang berkeyakinan bahwa Hawa tidak diciptakan dari tulang rusuk Adam adalah keyakinan yang tidak benar," katanya. Ia juga menyebutkan, dalil dari ayat Al-Qur`an yang sama dari dalil ulama yang mengingkari Hawa dari tulang rusuk Nabi Adam. "Hadist lebih menjelaskan lagi bahwa ibunda Hawa memang berasal dari tulang rusuk Nabi Adam," ujarnya menambahkan. *Editor Priyambodo RH COPYRIGHT © ANTARA 2007 MUSLIMIDIACOM - Kisah Cerita Nabi Idris Lengkap. Nabi Idris adalah keturunan keenam dari Nabi Adam, putra dari Yarid bin Mihla'iel (Mahlail) bin Qinan (Qainan) bin Anusy bin Shiyth (Syits) bin Adam A.S. Nabi Idris as menjadi keturunan pertama yang diutus menjadi nabi setelah Adam. Dalam agama Yahudi dan Nasrani, Idris dikenal dengan nama Henokh.
loading...Malaikat Jarut Marut adalah salah satu kisah israiliyat. Konon kisah ini adalah kisah israiliyat paling populer. Foto/Ilustrasi Ist Dalam Ilmu Al-Qur'an , dikenal istilah riwayat israiliyat . Pengertiannya yang paling sederhana, riwayat israiliyat adalah riwayat-riwayat yang bersumber dari para ahli kitab Yahudi atau Nasrani. Hanya saja, salah satu ulama pemerhati tafsir, Husein al-Dzahabi, memperluas cakupan sumbernya menjadi semua hal di luar Islam dan tidak hanya terbatas pada Yahudi atau Nasrani saja. Riwayat israiliyat dapat dibagi menjadi tiga kategori. Pertama, sahih dan sesuai ajaran Islam. Tipe ini boleh diterima dan diriwayatkan. Kedua, tawaqquf. Dalam kajian israiliyat, ini berarti tidak ditemukan penjelasan/alasan untuk membenarkan atau menentang riwayat tersebut. Para ulama tafsir berbeda pendapat tentang kebolehan periwayatannya. Kategori terakhir, adalah batil/bohong dan bertentangan dengan ajaran agama. Jenis ini tidak boleh dinukil kecuali dengan menyebut status riwayat tersebut. Baca Juga Sejak 70 MasehiKisah-kisah israiliyat seringkali digunakan untuk menjelaskan tentang suatu hal menyangkut sejarah masa lampau sebelum diutusnya Rasulullah. Banyak kitab-kitab Taurat yang juga menyelipkan kisah-kisah israiliyat dalam membahas suatu masalah tertentu. Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI dalam "Kisah Para Nabi pra-Ibrahim dalam perspektif Al Quran dan Sains" menjelaskan kisah-kisah israiliyat menyebar tidak lepas berawal dari keingintahuan bangsa Arab untuk menggali informasi terutama tentang kisah-kisah dalam Al-Quran yang tidak merinci peristiwanya. Keingintahuan itu tersalurkan dengan menanyakan informasi yang dibutuhkan kepada ahlul kitab, Yahudi dan Nasrani yang hidup di tengah-tengah bangsa antara bangsa Arab dengan ahlul kitab terutama orang-orang Yahudi sudah lama terjalin sejak 70 Masehi setelah para ahlul kitab melarikan diri dari kejaran dan penyiksaan penguasa Romawi, Titus. Selain itu, dalam perdagangan musim panas ke Syam dan musim dingin ke Yaman, bangsa Arab juga selalu berjumpa dan berkomunikasi dengan ahlul kitab yang tinggal di daerah tersebut. Dari situlah budaya dan pemikiran ahlul kitab diserap oleh bangsa dari ahlul kitab itu ada yang memeluk agama Islam misalnya saja seperti Abdullah bin Salam, Ka’b Al Ahbar dan lainnya yang mereka semua telah memiliki informasi-informasi beragam berkaitan tentang kisah-kisah israiliyat. Informasi itu kemudian dengan mudah diterima bangsa Arab karena dianggap hanya sekadar cerita masa lalu dan tidak terkait dengan persoalan hukum yang harus diverifikasi lebih jauh kesahihannya. Mulanya hanya sekadar memenuhi rasa ingin tahu. Berdasarkan riwayat itulah cerita-cerita israiliyat berkembang dan masuk ke dalam buku-buku tafsir. Hampir kebanyakan buku-buku tafsir klasik memuat kisah-kisah yang dikenal dengan istilah israiliyat. Baca Juga Dongeng Masa LaluIstilah israiliyat meski dinisbatkan kepada Israil, julukan bagi Nabi Yaqub dan merujuk kepada kisah yang bersumber dari orang-orang Yahudi, tetapi dalam perkembanganya israiliyat lebih populer dikenal untuk kisah atau dongeng masa lalu yang masuk ke dalam tafsir dan hadis. Baik yang bersumber dari orang-orang Yahudi-Nasrani maupun lainnya. Cerita-cerita itu semakin berkembang dengan banyaknya orang yang berprofesi sebagai alqassasun pandai cerita yang selalu menonjolkan keanehan-keanehan dalam penyampaiannya agar menarik perhatian tidak semua israiliyat itu lemah atau palsu riwayatnya. Ada di antaranya yang sahih, seperti penjelasan Abdullah bin Salam tentang sifat-sifat Rasulullah yang termaktub dalam Taurat, dan dikutip dalam kitab-kitab tafsir. Demikian pula, tidak semua kisah israiliyat itu bertentangan dengan syariat Islam. Ada yang sejalan dengan syariat yang dibawa oleh Rasulullah dan ada pula yang tidak ditemukan penolakan dan pembenarannya dalam ajaran Islam al maskut anhu. Kisah-kisah tersebut ada yang terkait dengan akidah dan masalah hukum, ada pula yang tidak berhubungan sama sekali dengan keduanya, melainkan hanya berupa nasihat dan informasi peristiwa masa lalu. Baca Juga
Israiliyatadalah sebuah kabar atau kisah yang bersumber dari kaum Yahudi dan Nasrani. Penuturan mereka tentang israiliyat merujuk kepada kitab-kitab terdahulu mereka seperti Zabur, Taurat dan Injil. Terkait hal ini, dalam khazanah tafsir al-Qur'an kisah-kisah tersebut kenapa dinamakan al-israiliyat; tidak lain karena penggunaan israiliyat sebagai Apabila menyentuh tentang Israiliyat, ramai di kalangan kita yang masih belum faham sepenuhnya maknanya. Adakah ia berkaitan dengan nama orang ataupun sesebuah kaum yang pernah hidup di Tanah Arab? Hakikatnya istilah ini harus diladeni oleh setiap orang Islam kerana ini adalah satu istilah yang telah dimanipulasi oleh bangsa Yahudi sejak berpuluh-puluh tahun dengan misi untuk mengelirukan umat Islam. Kumpulan cerita yang dinisbahkan kepada bangsa Yahudi secara umum disebut sebagai Israiliyat. Namun dalam pembahasan mengenai tafsir al-Quran dan hadis Nabi SAW, kisah Israiliyat bukan sahaja dialamatkan kepada tradisi agama Yahudi, malah kepada agama Nasrani dan hikayat lain yang terangkum dalam tradisi Yahudi-Kristian. Israiliyat boleh berbentuk tulisan mahupun narasi yang ditemukan dalam kesusasteraan Islam, khususnya tafsir dan hadis. Israiliyat menjadi isu penting dalam Islam sejak meluasnya penafsiran dan pemahaman terhadap ayat-ayat al-Quran dan hadis Nabi SAW. Al-Quran dan hadis merupakan dua sumber pengetahuan dan hukum Islam yang memerlukan pemahaman dan penafsiran. Sebahagian dari kisah Israiliyat dibenarkan dan diterima oleh kaum Muslim tetapi sebahagian lagi ditolak. Pada zaman Nabi Muhammad SAW, para sahabat dapat terus bertanya kepada Nabi SAW mengenai penafsiran dan pemahaman ayat al-Quran serta hadis dan Nabi SAW dapat menjelaskan kepada mereka maksud dari al-Quran dan hadis itu. Sebahagian sahabat puas hati dengan penjelasan Nabi SAW, namun sebahagian lagi tidak khususnya ayat-ayat yang berkaitan dengan sejarah masa lalu. Untuk itu, mereka lalu menanyakan penjelasan lebih terperinci kepada sahabat-sahabat Nabi SAW yang sebelumnya beragama Yahudi dan Nasrani. Tidak semua penjelasan sahabat Nabi SAW yang bekas Yahudi dan Nasrani bersumber dari fakta sejarah yang tertulis dalam kitab suci kedua agama itu. Seringkali penjelasan mereka melibatkan unsur psikologi dan pengalaman peribadi mereka selaku bekas penganut tradisi Yahudi-Nasrani. Bahkan beberapa doktrin teologi Yahudi-Nasrani juga kerap kali masuk dalam penjelasan mereka ketika menafsirkan suatu ayat atau hadis. Umumnya, kisah-kisah nabi dan rasul dalam tradisi Islam dikemukakan dengan mengambil inspirasi dari tradisi Israiliyat, baik Yahudi mahupun Nasrani. Dalam al-Quran, kisah-kisah tersebut seringkali disampaikan dalam bentuk pesanan moral sahaja. Contohnya, kepercayaan mengenai turunnya Isa al-Masih sebagai al-Mahdi di kalangan Ahlu Sunnah wal Jamaah merupakan kepercayaan yang berasal dari Israiliyat. Mitos Hawa yang dibuat dari tulang rusuk Adam juga termasuk Israiliyat. Setelah Nabi SAW wafat, informasi tentang Israiliyat tersebar lebih luas tanpa penapisan. Apalagi keterangan-keterangan itu datang daripada para sahabat Nabi SAW yang dihormati seperti Ka’b al-Ahbar dan Abdullah bin Salam, dua bekas penganut agama Yahudi yang tinggal di Madinah. Pada masa generasi sesudah sahabat, Israiliyat mula mendapat perhatian serius kerana banyak riwayat yang tidak lagi hanya bersifat penafsiran sejarah tetapi sudah masuk persoalan akidah dan hukum. Para ahli hadis menjadi sangat selektif dalam menerima riwayat yang dianggap sebagai sabda Nabi SAW atau sahabat. Riwayat-riwayat Israiliyat paling banyak dtemui dalam kitab-kitab tafsir. Bahkan tidak ada satu kitab tafsir pun yang luput dari sentuhan Israiliyat. Tafsir-tafsir besar seperti Jami’ al-Bayan karya at-Tabari, Tafsir al-Quran al-Azim karya Ibnu Kasir dan Tafsir al-Alusi karya Syihabuddin al-Alusi adalah karya-karya tafsir berpengaruh yang banyak memuat riwayat Israiliyat. Bahkan Rasyid Rida, penafsir moden Mesir yang anti terhadap kisah Israiliyat, dalam kitab tafsirnya, Tafsir al-Manar, memuat banyak riwayat yang bersumber dari Israiliyat. IbnuAbbas, Ibnu Mas'ud, dan beberapa sahabat Nabi lainnya berkata: "Dan Dia mengutuk ular itu, memotong kakinya, membuatnya berjalan di atas perutnya, dan membuat tanah sebagai rizkinya. Dia menjatuhkan Adam, Hawa, Iblis, dan ular itu ke bawah (bumi)." (PH) Bersambung ke: Kisah Tentang Adam (9): Tempat Dijatuhkannya Adam Sudah pernah menceritakan kisah Nabi Adam untuk anak Anda, Parents? Yuk ceritakan kisahnya di bulan Ramadan ini. Kisah Nabi Adam as tercantum dalam Al-Qur’an, dia diciptakan sebagai manusia pertama untuk menjadi khalifah pemimpin di muka bumi. Sebelumnya, Allah SWT telah lebih dulu menciptakan Malaikat yang berasal dari cahaya, dan jin yang berasal dari api. Kemudian Allah SWT menciptakan manusia dari tanah, yang kemudian ditiupkan ruh ke dalamnya, dan jadilah Adam. Setelah Adam tercipta, Allah SWT memberinya pengetahuan tentang alam semesta yang tidak diberikannya pada mahluk lain. Setelah itu, Dia menyuruh semua malaikat dan jin untuk bersujud pada Nabi Adam. Saat semua Malaikat menuruti perintah Allah SWT dan bersujud kepada Nabi Adam, jin menolak melakukan hal tersebut. Karena ia merasa dirinya lebih mulia dari Nabi Adam karena diciptakan dari api, sedangkan Nabi Adam diciptakan dari tanah. Allah SWT murka, jin yang menolak bersujud pada adam dikutuk untuk menjadi mahluk sesat bernama iblis. Iblispun bersumpah untuk menggoda Adam dan keturunannya agar melanggar perintah Allah SWT. Lalu Nabi Adam ditempatkan di surga yang penuh kenikmatan, namun Nabi Adam merasa kesepian. Hingga kemudian Allah SWT pun menciptakan Siti Hawa untuk menemani Nabi Adam di surga. Nabi Adam dan Siti Hawa hidup bahagia di surga, semua yang ada di surga boleh mereka nikmati sepuasnya. Namun, ada satu larangan yang tak boleh dilanggar, yakni Adam dan Hawa tidak boleh mendekati pohon Khuldi ataupun memakan buahnya. Iblis yang merasa iri pada Adam, berusaha menggoda Adam dan Hawa untuk melanggar larangan tersebut. Awalnya, Nabi Adam dan Hawa teguh pada keimanan dan tidak mau terbujuk rayuan Iblis. Akan tetapi, Iblis tidak menyerah dan terus menggoda mereka untuk mencicipi buah khuldi. Hingga akhirnya Adam dan Hawa pun tergoda. Dan memakan buah larangan tersebut. Allah SWT pun marah karena Adam dan Hawa melanggar larangannya. Mereka berdua diusir dari surga dan diturunkan ke bumi. Di bumi inilah, Adam dan Hawa mulai membangun peradaban umat manusia. Mereka memiliki banyak anak yang kemudian berpencar ke seluruh dunia, hingga menjadi banyak suku dan bangsa yang berbeda. Video kisah Nabi Adam untuk anak-anak Kisah Nabi Adam as dalam bentuk animasi ini bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk sarana belajar si kecil. Mendengarkan kisah Nabi Adam tentunya lebih menyenangkan bagi si kecil lewat video animasi seperti ini. Lagu tentang kisah Nabi Adam dan Hawa Berikut adalah lagu tentang kisah nabi Adam as. Yang bisa Anda nyanyikan bersama si kecil ketika menunggu waktu berbuka puasa tiba. Tips mengajarkan anak mencintai Al Qur’an dan kisah-kisah di dalamnya Dikutip dari laman Islamic University, terdapat beberapa tips agar anak bisa mencintai Al Quran. Berikut di antaranya anak-anak Anda sering mendengarkan Al-Qur’an. Mulai bahkan sebelum anak-anak Anda dilahirkan; saat Anda masih hamil Saat merawat rumah, memasak, atau sekadar bersantai, mainkan zikir sebanyak yang Anda bisa. Biarkan Al-Quran menenangkan bayi ketika mereka merasa cemas atau menangis. 2. Bagikan kisah indah Al-Qur’an. Terdapat beberapa kisah dalam Alquran, dan setiap kisah dilengkapi dengan pelajaran dan inspirasi. Anda dapat berbagi cerita ini dengan anak-anak Anda dengan membaca buku anak-anak atau dengan menonton video kartun Islami yang terkait dengan topik tersebut. Berbagi cerita dari Al-Quran membantu anak-anak memvisualisasikan Al-Quran sedikit lebih banyak dan meningkatkan pemahaman mereka. 3. Lakukan aktivitas dengan seluruh keluarga dan buat game yang sesuai berdasarkan fakta dari Al-Quran. Contohnya adalah melakukan kuis dan membentuk tim yang berbeda untuk bermain melawan satu sama lain dengan cara yang kompetitif namun penuh kasih. Kuisnya masih seputar isi Al Quran. Dorong mereka untuk membagikan apa yang telah mereka pelajari dari Al Quran dan menjadikannya sebagai tebak-tebakan dengan anggota keluarga yang lain. 4. Ketika pengetahuan anak-anak Anda tentang Al-Qur’an meningkat, izinkan mereka untuk membagi kepada Anda. Buat mereka cukup nyaman untuk mengoreksi Anda ketika Anda membuat kesalahan dalam pembacaan Al Quran. Parents, Semoga cara-cara di atas membuat anak-anak kita semakin cinta Al-Qur’an. *** Semoga bermanfaat. Baca juga Parenting Islami 3 Kewajiban Orang Tua dalam Mendidik Anak Sesuai Ajaran Islam Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android. vOoG60C. 250 242 395 198 356 117 329 242 273

kisah israiliyat nabi adam